Puasa Qadha: Niat dan Tata Cara Berpuasanya
Puasa Ramadhan menjadi puasa yang wajib dijalankan oleh semua umat muslim dimanapun berada. Namun jika berhalangan atau tidak bisa mengerjakannya dengan penuh, maka harus menggantinya dengan melaksanakan Puasa Qadha. Sehingga bisa dikatakan jika puasa ini merupakan puasa pengganti jika berhalangan mengerjakan puasa Ramadhan.
Untuk melaksanakan puasa qadha, umat muslim memang harus menyesuaikan jumlah ibadah puasa ramadhan yang ditinggalkannya. Hal ini bisa diganti pada hari-hari biasa sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan saat puasa ramadhan.
Jika hal itu tidak dikerjakan, maka umat muslim akan mendapatkan dosa. Tidak demikian bagi beberapa kaum yang sedang berhalangan atau sudah tidak diwajibkan berpuasa seperti orang yang sakit keras, orang tua yang sudah pikun dan orang yang sudah meninggal. Namun harus mengganti dengan fidyah karena masuk utang yang harus dibayar.
Ketentuan dalam pembayaran pengganti puasa dengan fidyah ditegaskan melalui sabda Rasullullah SAW : “Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka dapat digantikan dengan memberi makan kepada seorang miskin pada tiap hari yang ditinggalkannya.”
Fidyah yang harus dibayarkan oleh seorang muslim yang tidak berpuasa Qadha sebesar 0,6 kg berupa bahan makanan pokok kepada fakir miskin. Nilai ini didasarkan dari jumlah hari yang ditinggalkan pada puasa Ramadhan.
Niat dan Tata Cara Berpuasa Qadha
Untuk menjalankan puasa Qadha maka semua umat muslim harus berniat lebih dulu. Niat puasa di ucapkan sesudah sholat isya atau saat melakukan makan sahur. Puasa ini juga memiliki niat sendiri, dan bunyi niat yang harus dibaca adalah:
ููููููุชู ุตูููู ู ุบูุฏู ุนููู ููุถูุงุกู ููุฑูุถู ุดูููุฑู ุฑูู ูุถูุงูู ููููู ุชูุนูุงููู
Latin : โNawaitu sauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri ramadhana lillahi ta’ala.โ
Artinya: aku memiliki niat dalam berpuasa qadha untuk puasa pada bulan ramadhan pada esok hari karena ridho Allah SWT.
Supaya lebih khusyuk dalam menjalankan puasa qadhar, maka seorang muslim harus mengerjakan puasanya sesuai dengan ketentuan puasa pada umumnya. Meski jumlah puasa yang harus diganti banyak, untuk hari yang di pilih dalam mengganti puasa bisa dipilih sesuai keinginan asalkan jumlahnya sama.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasullullah SAW yang berbunyi: “Qadha puasa Ramadan itu, jika ia sudah berkehendak, maka ia boleh melakukannya secara terpisah. Jika sudah berkehendak, maka dia bisa melakukannya berurutan harinya.”
Puasa qadha bisa dijalankan terpisah hari asalkan tidak di hari besar agama Islam. Untuk mengerjakan puasa sunnah ini, maka seorang muslim harus memahami apa saja ketentuan dalam mengerjakannya. Berikut ini tata cara mengerjakannya:
- Memastikan lebih dulu jika kondisi tubuh memang sehat untuk menjalankan puasa.
- Menentukan hari untuk menjalankan ibadah puasa selain hari besar islam.
- Melaksanakan sahur dan mengkonsumsi makanan dan minuman halal.
- Menunaikan dan menjalankan salat wajib lima waktu dengan tepat.
- Menghindari segala hal yang membatalkan puasa serta menjalankan ibadah puasa sesuai umumnya.
- Membaca niat puasa Qadha sesuai dengan anjuran agama Islam.
- Menuntaskan puasa sampai batasan waktu magrib seperti biasanya.
Tata cara pelaksanaan puasa Qadha memang sudah ditetapkan sejak Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sehingga para umat muslim yang ingin mengganti puasa Ramadan dengan puasa Qada, memang harus menjalankannya dengan niat bersungguh-sungguh.
Itulah penjelasan lengkap mengenai puasa Qadha baik niat dan tata cara pelaksanaan ibadah puasa ini. Dengan memahami semua penjelasan di atas, diharapkan semua umat muslim semakin khusyuk di dalam melaksanakan puasa sunnah ini.