Inilah Pengertian Haji, Rukun, Syarat, Jenis, Tujuannya
Ibadah haji merupakan salah satu bagian yang ada dari rukun islam. Dimana ibadah tersebut tergolong wajib dilaksanakan umat islam yang terbilang mampu. Dari sini penting sekali untuk setiap umat islam memahami pengertian haji. Jangan merasa khawatir karena kita akan membahasnya lebih meluas di sini.
Haji adalah salah satu ibadah khusus yang terbilang berbeda dibandingkan ibadah lainnya. Haji menjadi ibadah yang berisikan rangkaian tata cara tertentu. Dimana anda seharusnya mampu memahami pengertian dari pahji. Mungkin selama ini kebanyakan orang beranggapan antara haji dan umroh itu sama.
Padahal sebetulnya meskipun sama pelaksanaannya di tanah suci namun haji dan umroh jelas berbeda. Adapun salah satu pembeda antara umroh dan haji tak lain pada waktu pelaksanaannya. Dimana pelaksanaan hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah saja.
Selama ini pengertian dari haji yang telah berkembang di masyarakat adalah suatu ibadah wajib yang perlu dilakukan hanya dengan cara mengunjungi Baitullah, Makkah. Selain itu terkait waktu sekaligus caranya perlu dilakukan dengan tertib.
Hingga pada akhirnya banyak orang menyimpulkan pengertian dari haji ini yakni sengaja pergi ke tanah suci hanya untuk beribadah, menjalankan tawaf, sa’i, bahkan wukuf di Arafah sekaligus menjalankan segala ketentuan ibadah haji menurut ketentuan yang ada dengan tertib.
Mengenal hukum haji
Ketika anda sudah paham terkait pengertian dari haji. Penting juga bagi anda ketahui hukum ibadah haji. Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya haji termasuk rukun islam yang kelima. Jadi hukum dari menjalankan ibadah haji ini tergolong ibadah wajib.
Terlebih bagi mereka yang terbilang mampu. Hal tersebut sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah SWT dalam QS Ali Imran Ayat 98 berikut ini:
“Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah” (QS Ali Imran 98).
Haji merupakan ibadah wajib untuk umat islam yang sudah mampu menjalankan. Sama halnya dengan ibadah wajib yang lainnya. Dimana mereka yang menghindari haji sementara mereka tergolong mampu sekaligus memenuhi persyaratan. Maka ia adalah kaum berdosa.
Hingga pada akhirnya hukum ibadah haji akhirnya dikembalikan pada tingkat kemampuan setiap muslim. Seperti yang kita ketahui haji adalah ibadah tidak murah. Agar mampu menjalankan ibadah tersebut, umat muslim perlu mempersiapkan sejumlah dana agar bisa terbang ke Tanah Suci sekaligus menjalani kehidupan selama berhari-hari di sana.
Haji merupakan ibadah yang dilakukan dengan serangkaian tata cara tertentu. Jadi nantinya dibutuhkan begitu banyak tenaga serta fisik yang terbilang prima.
Waktu tepat pelaksanaan haji
Seperti yang sudah kita singgung di bagian awal. Bahwasanya haji merupakan ibadah khusus yang hanya bisa dilakukan di Tanah Suci di waktu tertentu. Dimana biasanya dalam satu tahun, ibadah haji hanya bisa dilakukan sebanyak satu kali saja.
Inilah mengapa saat pelaksanaannya, Baitullah dipenuhi umat islam yang datang dari seluruh penjuru dunia. Adapun mengenai waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah haji tentu saja saat bulan Dzulhijjah mendekati hari raya Idul Adha.
Jamaah haji asal Indonesia diterbangkan menuju Tanah Suci dalam beberapa kloter. Hal ini dikarenakan jumlah dari jamaah haji di setiap tahunnya terbilang begitu banyak sekali. Jadi ada yang memang datang terlebih dulu bahkan ada pula yang datangnya belakangan yakni mendekati bulan Dzulhijjah. Meskipun demikian biasanya pelaksanaan ibadah haji sekaligus rukunnya dilakukan bersama-sama.
Syarat melaksanakan haji
Kini anda pun seharusnya juga paham akan beragam persyaratan dalam melaksanakan ibadah haji. Adapun persyaratannya yakni:
- Berakal sehat
- Balig atau dewasa
- Merdeka
- Beragama islam
- Mampu menjalankannya
Ketika anda sudah memenuhi beragam jenis persyaratan di atas. Tentu saja nantinya sudah mampu menjalankan ibadah haji. Jadi pertimbangkan akankah anda sudah memenuhi semua persyaratannya ataukah belum.
Kenali rukun-rukun haji
Setelah mengetahui beragam persyaratan menjalankan ibadah haji. Kini sudah saatnya anda ketahui pula tentang rukun haji. Dimana rukun haji ini merupakan perbuatan yang memang wajib dikerjakan dan tidak mampu diganti meskipun dengan membayarkan denda.
Jadi jika anda meninggalkan salah satu rukunnya saja. Maka anda dikatakan gugur menjalankan ibadah haji. Adapun penjelasan mengenai rukun haji yakni:
- Ihram
Ihram merupakan berniat mengerjakan ibadah haji ataupun umrah hanya dengan menggunakan pakaian ihram. Pakaian ptih bersih bahkan tidak berjahit. Pakaian tersebut biasanya hanya akan berlaku untuk laki-laki.
- Wukuf Padang Arafah
Wukuf yakni hadir di Padang Arafah di waktu zuhur baik itu mulai tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijah hingga terbitnya fajar tanggal 10 Zulhijah.
- Tawaf
Tawaf merupakan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Baik itu mulai Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah yang berada di sebelah kiri orang yang bertawaf. Dimana orang tawaf seharusnya menutup aurat mereka serta dalam kondisi suci dari hadas dan najis.
- Sai
Sai adalah lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai ini seharusnya dimulai dari Bukit Safa dan akhirnya pada Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali bahkan dikerjakan setelah melakukan tawaf.
- Mencukur rambut
Waktu mencukur rambut paling tepat tentu saja setelah melemparkan Jamrah Aqabah di hari Nahar. Jika mempunyai kurban, mencukur dilakukan setelah penyembelihan hewan kurban. Mencukur rambut sekurangnya sebanyak tiga helai rambut.
- Tertip
Tertib artinya mampu menertibkan rukun-rukun haji tersebut. Jadi anda pun harus melakukannya berurutan baik itu dari ihram, wukuf, sai bahkan menggunting rambut.
Mengetahui wajib haji
Perlu anda ketahui jika ibadah haji itu memiliki sejumlah kewajiban yang tentunya perlu dikerjakan para jamaah. Berbeda halnya dengan rukun, kewajiban tersebjut tidak mampu membatalkan nilai ibadah haji apabila tidak dikerjakan.
Hanya saja untuk penggantinya jamaah harus membayarkan sejumlah denda. Wajib haji merupakan perbuatan yang seharusnya dilakukan dalam ibadah haji. Jika wajib haji ini dilanggar. Maka haji dianggap tidak sah namun tetap wajib membayarkan denda dengan cara penyembelihan binatang.
Apabila wajib tersebut sudah diganti dengan menyembelih binatang. Maka ibadah haji pun dianggap sah. Adapun wajib haji kini sudah hadir dalam enam point. Supaya lebih jelas sebaiknya simak penjelasan berikut ini:
- Ihram atau niat berhaji dari miqat atau batas yang sudah ditentukan.
- Mabit di Muzdalifah.
- Melontarkan tiga jamrah yakni wusta, ula dan aqabah.
- Mabit di Mina.
- Tawaf wadak bagi mereka yang nantinya akan meninggalkan Mekah. Sedangkan untuk wanita haid tawaf wadaknya tentu saja gugur.
- Hindari perbuatan yang sudah dilarang dalam kondisi berihram.
Sedikit ulasan mengenai wajib haji tersebut tentu saja semakin memperluas pengetahuan anda. Dimana wajib haji seharusnya dikerjakan dan jika tidak tentu saja akan memperoleh denda atau dam.
Mengetahui beragam larangan haji
Larangan haji antara perempuan dan laki-laki memang ada sedikit perbedaan. Namun dari sebagian besarnya sebetulnya sama. Supaya lebih jelas sebaiknya simak ulasan berikut:
Larang bagi laki-laki
- Dilarang menggunakan pakaian berjahit, memakai atas kaki yang bisa menutup mata kaki,memakai penutup kepala.
Larangan bagi perempuan
- Dilarang menutup muka sekaligus kedua telapak tangan.
Larangan laki-laki dan perempuan
- Memotong kuku
- Memotong rambut
- Mengadakan akad nikah
- Membunuh binatang yang berada di tanah suci
- Bersetubuh
Anda calon jamaah haji baik itu laki-laki maupun perempuan seharusnya paham akan segala larangan di atas. Dimana nantinya anda bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan tenang.
Tujuan haji diwajibkan
Islam adalah agama yang terbilang kompleks dan pastinya juga benar. Hal tersebut bisa kita ambil sebagian contohnya. Dimana semua perkara yang sudah disyari’atkan Allah mempunyai manfaat dan tujuan.
Entah itu umumnya yang bisa diketahui dan hanya Allah yang mampu mengetahuinya. Berangkat dari itu semua maka ibadah haji tentunya juga disyari’atkan mempunyai tujuan.
Tujuan diwajibkannya haji tak lain hanya memenuhi panggilan dari Allah untuk peringati serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan oleh Nabi Ibrahim sebagai seorang penggagas syari’at islam.
Kisah Nabi Ibrahim sehubungan dengan ini dikatakan Allah dalam Q.S. Ibrahim: 37;[5]
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati; ya Tuhan kami agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dengan buah-buahan; mudah-mudahan mereka bersyukur.
Mengenal macam-macam haji
Bukan hanya soal pengertiannya saja yang harus anda pahami. Namun anda juga harus mengerti beragam jenis haji. Dari pada penasaran sebaiknya menyimak ulasan berikut ini:
- Haji Ifrad
Ifrad artinya menyendiri. Jadi pelaksanaan ibadah haji tersebut dilakukan oleh seseorang yang ingin menyendirikan baik haji ataupun umrahnya. Dimana mereka memang tidak sekaligus menjalankan keduanya.
Jika anda berkeinginan melaksanakan keduanya. Usahakan menjalankan ibadah haji terlebih dulu hingga selesai. Kemudian nanti barulah dilanjutkan ibadah umroh dilain waktu.
- Haji Tamattu’
Sebetulnya kata tamattu’ itu artinya bersenang-senang. Tentunya untuk cara yang kedua ini yakni ihram untuk umrah pada bulan haji. Jadi setelah melaksanakan umrah barulah menjalankan ibadah haji. Datangnya nanti lebih awal agar mampu melaksanakah umrah kemudian dilanjutkan kembali dengan menjalankan ibadah haji.
- Haji Qiran
Kata qiran sebetulnya mempunyai arti menggabungkan. Jadi cara yang satu ini yakni hanya dengan melaksanakan ibadah haji serta umrah dalam satu niat. Inilah mengapa cara tersebut dikenakan dam denda.
Cara daftar haji khusus
Tentunya banyak yang merasa penasaran akan bagaimana caranya daftar haji khusus? Jangan merasa khawatir karena caranya sudah tersedia di bawah ini:
- Calon jamaah haji datang sekaligus melakukan pendaftaran pada PIHK.
- PIHK akan memberikan sebuah tanda bukti registrasi.
- Calon jamaah haji lakukan pembayaran pada BPS BPIH.
- BPS BPIH nantinya berikan bukti setoran awal pada calon jemaah haji yang berisikan nomor validasinya.
- Calon jamaah haji membawa beragam bukti berupa setoran awal serta persyaratan lainnya menuju Kanwil Kemenag Provinsi.
- Kanwil Kemenag nantinya akan menerbitkan SPPH yang sudah berisikan Nomor porsi.
Tentunya cara daftar haji khusus ini terbilang mudah untuk dipahami siapa saja. Bahkan anda yang belum mengetahuinya pun kini semakin paham akan caranya.
Itulah tadi sekilas penjelasan menarik tentang pengertian haji yang bisa anda ketahui. Dimana kini anda pun juga paham akan cara mendaftar pada haji khusus. Jika memang anda sudah tergolong mampu dan memenuhi semua persyaratan. Anda pun bisa mendaftar pada salah satu layanan haji terpercaya.